Brand Strategy bisa dianggap sangat penting. Tapi, jangan salah. Jika Anda berpikir bahwa Anda perlu mengeluarkan banyak uang untuk pemasaran merek, itu benar. Namun, jika Anda menganggap merek Anda hanya sebatas identitas visual—logo, situs web, kemasan produk, dan hal-hal semacam itu—maka Anda keliru dan mungkin saja justru membuang banyak uang dengan sia-sia.
Brand Strategy memang bisa terlihat rumit, tetapi pada dasarnya sangat sederhana— brand strategy adalah cara orang memandang perusahaan Anda dan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Elemen visual seperti logo dan kemasan memang penting dan harus selaras dengan persepsi tersebut, tetapi mereka hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan gambaran. Bahkan, elemen-elemen visual ini dapat membantu membentuk dan mengarahkan persepsi orang terhadap merek Anda. Ini bisa menjadi masalah klasik seperti “ayam atau telur”, di mana elemen visual dan persepsi saling mempengaruhi satu sama lain.
Tertarik untuk mengembangkan brand strategy yang kuat? Baca terus untuk mengetahui elemen-elemen penting yang perlu Anda ketahui saat memulai perjalanan pengembangan merek strategis Anda. Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat membangun merek yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga menguatkan hubungan dengan audiens Anda, menciptakan persepsi yang konsisten dan positif di benak para audiens.
Apa itu Brand Strategy?
Pakar copywriting Ivan Levison menggambarkan merek Anda sebagai “waralaba mental”—ini adalah kuncinya: Merek Anda adalah cara calon pelanggan memandang Anda.
Misalnya, Stacatto: orang-orang mengenal Stacatto sebagai merek produk tas dan sepatu yang masih bisa dibilang terjangkau namun memiliki kualitas yang bisa diadu dengan produk lokal. Stacatto tidak memiliki reputasi mewah atau luxury brand, dan tidak ada yang akan membayar jutaan untuk sebuah produk merek Stacatto, terlepas dari seberapa banyak fitur modern yang dimilikinya.
Namun, jika Anda menempelkan logo Gucci atau Louis Vuitton pada produk yang sama, situasinya berubah drastis. Pencitraan merek memiliki kekuatan yang luar biasa. Bagian otak kita yang membuat keputusan dapat dilatih untuk lebih menyukai satu merek dibandingkan dengan yang lain. Proses ini bisa sangat efektif sehingga dapat mengesampingkan bagian otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan sensasi, termasuk rasa.
Seperti yang dilansir pada artikel Neil Patel dalam sebuah studi tahun 2004 di Baylor College of Medicine, para peneliti menggunakan MRI untuk memantau aktivitas otak subjek saat mereka mencicipi Coca-Cola dan Pepsi. Ketika subjek minum soda dalam uji buta, area otak yang terkait dengan penilaian preferensi tetap tidak aktif, sementara area yang terkait dengan penghargaan menyala. Lebih menarik lagi, bagian otak tersebut lebih aktif saat subjek minum Pepsi dibandingkan Coca-Cola. (Sebagian besar orang juga menunjukkan preferensi yang sedikit lebih tinggi untuk Pepsi saat perusahaan melakukan uji buta pada tahun 1970-an.)
Pencitraan merek yang kuat dapat mengondisikan otak kita untuk memilih satu produk dibandingkan produk lain, bahkan ketika sensasi dasar kita memberi tahu kita sebaliknya. Namun, ketika subjek diberi tahu bahwa mereka sedang minum Coca-Cola (bahkan ketika mereka sebenarnya tidak), area otak yang terkait dengan penilaian preferensi aktif dan mengalahkan pusat penghargaan. Subjek lebih menyukai apa yang mereka pikir adalah Coca-Cola dibandingkan dengan Pepsi, terlepas dari kenyataan sebenarnya.
Hal yang sama terjadi pada anggur. Hanya sedikit ahli yang benar-benar dapat membedakan anggur seharga $10 dari anggur seharga $90 dalam uji rasa buta. Namun, ketika subjek mengetahui harga setiap botol, mereka secara konsisten lebih menyukai anggur yang lebih mahal. Inilah kekuatan branding. Branding dapat secara harfiah mengubah persepsi kita tentang seberapa baik sesuatu terlihat atau terasa.
Tentu saja, Anda tidak bisa sepenuhnya mengendalikan bagaimana orang menilai Anda. Persepsi mereka akan selalu sedikit berbeda dari cara Anda melihat diri sendiri dan apa yang Anda inginkan dari merek Anda. Namun, Anda dapat sangat mempengaruhi persepsi mereka selama apa yang Anda berikan konsisten dengan merek Anda. Membangun reputasi untuk kualitas lebih berkaitan dengan benar-benar memberikan kualitas daripada sekadar mengatakannya.
Sebelum memulai strategi merek, penting untuk memahami perbedaan antara pemasaran dan branding, serta apa yang dimaksud dengan merek dan apa yang tidak. Branding bukanlah hanya tentang logo atau identitas visual; ini mencakup keseluruhan pengalaman merek yang dirasakan pelanggan di setiap titik kontak. Branding juga tidak terbatas pada pemasaran atau periklanan; ini melibatkan semua aspek bisnis, termasuk layanan pelanggan, kualitas produk, dan bagaimana bisnis tersebut beroperasi secara keseluruhan.
Selain itu, branding tidak hanya dilakukan secara daring; ini mencakup semua aspek pemasaran, termasuk interaksi tatap muka, pengalaman fisik dengan produk, dan bahkan suasana toko fisik. Penting untuk diingat bahwa branding bukan tentang manipulasi atau penipuan; branding harus autentik, transparan, dan selaras dengan nilai-nilai merek, membangun hubungan berdasarkan kejujuran dan integritas.
Lebih jauh lagi, branding bukanlah perbaikan cepat atau kesuksesan semalam. Ini membutuhkan usaha, waktu, dan investasi yang konsisten untuk membangun dan mempertahankan merek yang kuat, berkelanjutan, dan dapat dikenali. Branding juga bukan hanya tanggung jawab departemen pemasaran; ini memerlukan kolaborasi dan penyelarasan di seluruh organisasi. Setiap departemen, dari pemasaran hingga layanan pelanggan, harus berkontribusi pada pengalaman merek yang kohesif.
Seringkali, perusahaan dengan masalah citra besar berpikir tentang rebranding seolah-olah “menemukan kembali” atau “menyegarkan” merek adalah solusi ajaib untuk semua masalah mereka. Namun, merek bukanlah sesuatu yang bisa ditempelkan begitu saja pada iklan; merek adalah bagian integral dari operasi dan budaya bisnis itu sendiri. Untuk memahami lebih lanjut tentang elemen-elemen terpenting dari pencitraan merek dan cara menggabungkannya menjadi strategi yang efektif, berikut cara mengembangkan Brand Strategy.
Lalu, Bagaimana Cara Mengembangkan Brand Strategy?
Jika Anda belum memiliki merek atau ingin mendefinisikannya dengan lebih jelas, Anda perlu terlibat dalam pengembangan Brand Strategy. Penting untuk diingat bahwa ini bukan hanya tugas departemen pemasaran, meskipun mereka mungkin memimpin upaya ini. Brand Strategy yang kuat dan efektif membutuhkan partisipasi dari pemimpin dan manajer di seluruh organisasi. Perwakilan dari setiap cabang, seperti keuangan, layanan pelanggan, penjualan, dan sumber daya manusia, harus terlibat dalam proses ini.
Brand Strategy dimulai dengan menentukan identitas merek Anda. Anda dapat memperjelas merek Anda dengan mendefinisikan dan mengartikulasikan beberapa elemen kunci yang menggerakkan organisasi Anda.
Pertama, identifikasi tujuan utama dari organisasi Anda, yaitu mengapa perusahaan Anda ada dan siapa yang memulainya. Kedua, tentukan nilai-nilai yang penting bagi organisasi Anda dan keyakinan apa yang memandu perencanaan serta pengambilan keputusan. Ketiga, rumuskan misi utama organisasi Anda dan apa yang ingin dicapai.
Keempat, setelah mendefinisikan tujuan dan nilai, Anda dapat menggambarkan kepribadian merek Anda, apakah itu perusahaan inovatif yang memecahkan aturan atau entitas mapan yang menghargai tradisi. Fokus pada apa yang membuat perusahaan Anda unik dari yang lain. Pastikan untuk bersikap jujur, karena Brand Strategy tidak akan berhasil jika didasarkan pada hal-hal yang tidak autentik.
Memahami target audiens Anda juga sangat penting. Karena merek Anda adalah tentang bagaimana audiens target Anda memandang Anda, Brand Strategy Anda bergantung pada pemahaman tentang siapa mereka. Anda perlu menjawab pertanyaan seperti berapa usia mereka, di mana mereka tinggal, tantangan apa yang mereka hadapi, dan apa yang mereka inginkan dari produk atau layanan seperti milik Anda. Untuk mendapatkan jawaban ini, Anda dapat membuat survei atau kuesioner online, melakukan wawancara dan kelompok fokus, memantau percakapan di media sosial dan grup diskusi, serta menggunakan analisis data untuk memahami perilaku pengunjung situs web Anda.
Melakukan analisis kompetitif juga merupakan bagian penting dari pengembangan Brand Strategy Anda. Identifikasi dan analisis pesaing Anda untuk melihat apa yang membedakan perusahaan, produk, atau layanan Anda dari yang lain. Kumpulkan informasi tentang produk dan layanan yang mereka tawarkan, taktik penjualan dan pemasaran mereka, harga, dan pangsa pasar mereka. Analisis kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing, termasuk aspek seperti harga, layanan pelanggan, reputasi merek, dan kesehatan keuangan. Evaluasi juga posisi pemasaran mereka dan proposisi nilai yang mereka tawarkan. Gunakan kerangka kerja analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) untuk mengatur temuan dan implikasinya.
Pesan merek Anda harus mencakup cerita merek dan tagline yang berasal dari proposisi nilai unik yang Anda identifikasi melalui penelitian Brand Strategy Anda. Tentukan hal-hal penting yang ingin Anda sampaikan tentang Brand Strategy Anda dengan kata-kata yang mudah diingat dan ringkas. Pastikan nada dan suara pesan Anda selaras dengan kepribadian merek dan norma industri Anda. Kembangkan kerangka kerja untuk semua saluran Brand Strategy dan titik kontak Anda, seperti kemasan produk, salinan situs web, dan media sosial.
Ciptakan elemen visual Brand Strategy Anda dengan memilih warna, font, dan elemen visual lainnya yang mencerminkan kepribadian merek Anda. Logo yang dikenali adalah pusat dari identitas visual merek Anda. Pastikan untuk mendokumentasikan identitas visual Brand Strategy Anda untuk memastikan konsistensi di semua aset dan titik kontak merek Anda.
Membangun ekuitas merek, atau nilai yang terkait dengan pengenalan dan persepsi merek di benak konsumen, adalah bagian penting dari strategi merek. Anda membangun ekuitas merek dengan menawarkan produk dan layanan berkualitas tinggi serta pengalaman pelanggan yang luar biasa di setiap titik kontak sepanjang perjalanan pembelian. Paparan yang konsisten memperkuat merek Anda di benak pelanggan.
Terakhir, Brand Strategy yang efektif harus mencakup rencana untuk memantau kinerja merek dan menyesuaikannya bila perlu. Tetapkan indikator kinerja utama dengan metrik seperti persepsi merek, loyalitas pelanggan, dan kesadaran merek untuk melacak kinerja merek Anda. Ukur keterlibatan di media sosial, lalu lintas web, dan rasio pembukaan email. Lakukan riset pasar tentang persepsi merek Anda dan tinjau kinerja keuangan. Jika merek Anda dipersepsikan negatif atau tidak memberi dampak yang diinginkan, tinjau kembali strategi dan upaya Brand Strategy Anda.